“Apa buktinya kalau kamu memang bangsa Indonesia?”

Pertanyaan itu terdengar di pojok sebuah ruang rekrutmen. Sang kandidat pun terhenyak. Seumur hidupnya baru sekali ini ada orang mempertanyakan ke-Indonesia-annya. Sebagai anak dari keluarga yang lahir, tumbuh, besar dan sekolah di Indonesia, tak pernah terlintas dalam pikirannya kalau ia harus membuktikan bahwa ia benar-benar bagian dari bangsa Indonesia.

Spontan kemudian ia menjawab,

“KTP saya Indonesia, Pak.”

Sambil tersenyum simpul, si perekrut berkata, “Kalau begitu kamu termasuk golongan Indonesia KTP ya. Padahal yang namanya KTP sebagaimana dokumen lain bisa hilang atau bisa dipalsukan. Kalau kamu tidak punya satu pun dokumen pendukung, apa bukti nya sekarang kalau kamu memang bangsa Indonesia?”

“Eh…buktinya karena saya bisa bahasa Indonesia pak”

“..karena saya lahir di Indonesia pak .. ”

“.. karena nama saya Ucok pak, saya yakin ga ada nama Ucok di bangsa lain ..”

Begitulah suasana percakapan sehari-hari dalam proses rekrutmen kandidat Management Trainee di PT. Trans Retail Indonesia. Menyadari diri sepenuhnya sebagai satu-satunya jaringan Hypermarket besar yang sahamnya 100% dimiliki perusahaan Indonesia, isu kebangsaan dijadikan salah satu faktor penilaian Cultural Fit dalam proses rekrutmen talentanya.  Kepedulian terhadap Indonesia merupakan faktor yang dipercaya akan menjadi kunci keberhasilan mengatasi persaingan. Sebagai perusahaan yang memiliki core business perdagangan retail, pemegang lisensi merk Carrefour di Indonesia ini meluncurkan tagline

Be a 100% Indonesia Intrapreuner

sebagai Employee Value Proposition yang ditawarkan kepada para kandidat program Management Trainee nya.

Poster Rekrutmen PT Trans Retail Indonesia

Poster Rekrutmen PT Trans Retail Indonesia

Jelang peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-70 ini, isu identitas dan kemandirian ekonomi sebagai satu bangsa Indonesia menjadi mengemuka. PT. Trans Retail Indonesia dengan merek Carrefour, Transmart dan Groserindo berjuang mewujudkannya dengan mengembangkan program Trans Retail Development Program (TRDP) untuk management trainee nya. Para peserta TRDP diberikan pemahaman bahwa sebagai sebagai satu satunya perusahaan yang dimiliki sepenuhnya bangsa Indonesia, memiliki tanggungjawab secara moral untuk meraih sukses. Kesuksesan akan dijadikan sebagai cermin kemampuan bangsa Indonesia. Menjadi ukuran apakah bangsa Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri nya se ndiri khususnya di bisnis pasar retail. Untuk itu maka jiwa bisnis generasi muda ini diuji, di asah dan dikembangkan mereka selama menjalani program TRDP. Setelah selesai program mereka diharapkan menjadi intrapreuner muda yang peduli pada kemajuan Indonesia. Bukan sekedar pebisnis yang rakus akan profit tanpa peduli sesama.

Akankah masa depan pasar retail Indonesia dikuasai oleh perusahaan asing?

Jawabannya berada di pundak para TRDP apakah mereka bisa menjadi Intrapreneur yang 100% Indonesia.

 Jakarta, Agustus 2015
Link terkait Mendalami Arti Intrapreneurship